Baca Juga
Sebagai pengembang budaya baca dimasyarakat, penambahan koleksi buku merupakan hal yang paling prioritas. Karena tanpa buku, tidak akan pernah di bilang menjadi perpustakaan. Namun untuk penambahan koleksi buku, tentunya bukanlah hal yang mudah bagi pengembang baca yang masih belum mampu mandiri dari segi pendanaan.
Kegiatan yang berbasis tehnologi maupun program kemasyarakatan juga sangat perlu dilakukan di perpustakaan. Karena perpustakaan yang menyediakan buku bacaan, sekaligus sebagai sarana yang mampu memfasilitasi masyarakatnya, untuk membuat kegiatan positif yang di butuhkan masyarakat.
Saya berharap, masyarakat semakin banyak yang peduli terhadap perpustakaan, karena tanpa dukungan masyarakat, perpustakaan tiada arti. Dukungan itu, bisa berupa kontribusi nyata seperti berperan aktif dalam kegiatan, maupun pengembangan perpustakaan agar menjadi lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Jika melihat paradigma masyarakat, yang masih apatis atau tidak peduli terhadap perpustakaan, maka sungguh sangat disayangkan sekali. Mungkin hal ini lebih disebabkan banyaknya kesibukan yang membuat mereka tidak bisa datang ke perpustakaan, namun jika melihat lebih jauh lagi dan menengok lebih dalam kerumah masyarakat kita. Apakah masyarakat kita rata-rata sudah memiliki buku??? anda akan terkejut tatkala anda hanya mendapati buku pelajaran sekolah saja yang mereka miliki.
Berangkat dari hal-hal semacam ini, dalam program pengembangan budaya membaca, seharusnya pemerintah berfikir lebih kreatif lagi, misalnya memberikan buku bacaan yang mendidik untuk masyarakatnya. Karena saya pernah bertanya pada sebagian kecil masyarakat kelas bawah, kenapa mereka tidak membeli buku, jawab mereka, MENDING BUAT BELI BERAS. Ini realita yang terjadi dimasyarakat untuk kalangan kebawah, dan begitupun ketika saya bertanya, alasan mereka apa tidak datang ke perpustakaan, jawab mereka gak ada waktu. ohhhh sungguh miris.
Ini merupakan tantangan yang sangat besar, dan perlu semangat serta hati yang besar pula untuk membuat perubahan, setidaknya dari yang tak ada menjadi ada, ( PERPUS) harus di support sepenuhnya oleh pemutus kebijakan, sebagai sambung tali perjuangan pemerintah yang ingin memberantas kebodohan dan kemiskinan.
Miris sungguh sangat miris, ''kata orang waras'' diluaran sana ada pengelola perpustakaan yang menjual dirinya hanya untuk mengabdi kepada bumi pertiwi, tentunya, menjual diri bukan dalam makna pada umumnya, tetapi kali ini, lebih kepada, mereka menjual kebahagiaan mereka sendiri, untuk diberikan kepada sesamanya. Dan berharap tuhanlah yang membeli dengan bayaran surga sesuai janjinya.
salam semoga perpustakaan menjadi perhatian pemerintah sepenuhnya. aamiiin.


0 Komentar