perpustakaan taman ilmu masyarakat desa sukorejo buduran sidoarjo

0 kali

Baca Juga


     Sebagian orang beranggapan kalau ada kata perpustakaan, maka akan terbayang buku atau majalah.seperti halnya pemikiran saya dulu. Namun dengan berkembangnya jaman dan semakin canggihnya teknologi informasi .anggapan tersebut seharusnya kurang tepat, dengan tidak bermaksud menghilangkan fungsi awal dari perpustakaan, yaitu diantaranya menyediakan koleksi baik tercetak maupun non cetak, perpustakaan saat ini sudah banyak dilengkapi dengan teknologi modern. Audio visual, internet. dan berbagai perangkat teknologi informasi lainnya telah menghiasi ruang perpustakaan. Perpustakaan yang tidak mau merubah dirinya, maka akan ditinggalkan oleh pengunjungnya, karena dengan browsing di kamar tidur atau ditempat-tempat mengasyikan baik cafe, maupun mall, kita dapat menelusur berbagai informasi, baik dari perpustakaan maupun dari berbagai tempat lainnya Bekerja yang terus menerus di suatu tempat tentu suatu saat akan mendapatkan kejenuhan. Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa cara, diantaranya adalah dengan kreativitas dan inovasi.

      Dalam kehidupan ini Jangan hanya melulu rutinitas yang dikerjakan, tetapi coba dengan berbagai alternatif yang sekiranya memberikan suatu perubahan (inovasi), atau juga bentuk kreativitas. Inovasi di perpustakaan dapat dilakukan pada berbagai jenis layanan, misal untuk pelayanan: Perpustakaan saat ini harus sudah dilengkapi dengan seorang jasa bimbingan plus konsultasi, yang dapat merujuk kebutuhan pengunjung untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam perkuliahan. Di perpustakaaan banyak dijumpai mahasiswa yang mengalami kesulitan ketika menghadapi tugas akhir, disinilah peran pustakawan harus dapat membantu menuntut dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengunjung perpustakaan. Hal ini perlu diterapkan perpustakaan-perpustakaan sebagai bentuk palayanan prima agar para pengunjung terpuaskan, jadi tugas pustakawan pun membantu para pemustaka tentang bagaimana menulis sebuah karya tulis ilmiah dan cara mengolah data-data yang dibutuhkan Demikianlah salah satu bentuk inovasi di perpustakaan, tentunya masih banyak inovasi yang lainnya yang dapat digali di perpustakaan.

dan tentu saja hal demikian bergantung pada kemampuan atau besaran angaran dana yang dibutuhkan,karena tentunya bisa menghabiskan biaya yang tidak sedikit.kalo kita menengok negara negara tetangga yang dimana perpustakaan mereka jauh lebih maju dari pada perpustakaan di negri kita tercinta.Hal yang saya uraikan diatas,sangatlah sulit dicapai untuk perpustakaan desa,yang dimana keterbatasan anggaran sekaligus kurangnya perhatian dari pemerintah dan pihak yang berkepentingan di dalamnya.namun tidak hanya itu,terkadang banyak perpustakaan yang kurang cerdas dalam mencari inovasi di dalam meningkatkan minat baca.mereka hanya berkutat pada buku dan buku,sehingga perpustakaan yang diharapkan menjadi SUMBER INFORMASI, PENDIDIKAN, PENELITIAN DAN REKREASI KELUARGA,akan sangat sulit tercapai

        sekarang saya bawa anda jalan jalan kesebuah perpustakaan mini yang ada didesa sukorejo kec buduran kab sidoarjo.perpustakaan taman ilmu masyarakat namanya.walau perpustakaan tersebut terbilang sangat kecil dan menghadap kesawah dan tanahnya yang masih sengketa,namun perpustakaan ini terbilang unik daripada perpustakaan desa yang sewilayah di sidoarjo,begitulah nama singkatan pada saat diadakan lomba ngasih nama perpustakaan melalui layanan sms.dan antusias masyarakatpun sangat besar yang tertarik untuk memberi nama,itu terbukti dari banyaknya urun rembug melalui sms yang masuk ke tim panitia pembentukan nama.dan hasilnya terpilih menjadi perpus tim.

  perpustakaan taman ilmu masyarakat

sejarah singkat....berawal dari rumah hantu.

Barangkali     sudah bosan hidup bertetangga dengan keangkeran dan hewan malam, atau rasa frustasi seorang M. Fauzi yang selama ini berharap dapat masuk sebuah program televisi swasta. Ya, DUNIA LAIN sebuah Acara yang sangat populer di masyarakat sekarang ini. Betapa tidak, selama 2 tahun dia selalu berteman hanya dengan suara-suara binatang malam, jangankan tengah malam, selepas matahari terbenam saja suasana seram sudah terasa di bangunan sebelah Rumahnya. Sebuah bekas bangunan POLINDES yang sudah tidak digunakan lagi.


Foto lama ( kiri )sebelum di bersihkan dan renovasi

Polindes yang dulu selalu dikunjungi masyarakat Sukorejo untuk memeriksakan kesehatan ataupun berobat, sudah tidak berpenghuni lagi, Bangunannya sudah usang dimakan usia, tembok dan cat yang sudah mengelupas disana-sini, hanya menjadi tempat hidup bagi koloni laba-laba, tikus,bahkan mungkin hanya para jin dan dedemit saja yang mau tinggal disitu.

M. FAUZI 

Beberapa teman-temannya menganggap dia seperti Orang Gila, betapa tidak dia yang hanya sesosok penjual jamu keliling, berpikir untuk mencoba membuat lingkungannya kedepan menjadi terarah dan lebih baik, merubah sebuah RUMAH HANTU menjadi sebuah tempat yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama generasi muda dan anak-anak. Dia merupakan salah satu sosok pelopor pendiri perpustakaan yang berada di desa sukorejo buduran sidoarjo. Diawali dengan omong – omongnya bersama seorang teman yang dia anggap juga peduli dengan sosial kemasyarakatan, dia tidak mau berfikir panjang, dia terperanjat untuk dapat menggunakan bangunan tersebut menjadi sebuah perpustaakaan dan sarana belajar bagi sesama guna menyongsong hidup kebersamaan dan masa depan lingkungan yang lebih baik dan terarah. dengan omong omong kecil dengan kepala Desa sukorejo.
 M.FAUZI menyampaikan gagasannya untuk menggunakan bangunan tersebut sebagai perpustakaan, Gayungpun bersambut, dan bapak kepala desa pun mengiyakannya idenya itu. maka baim langsung membersihkan bangunan tersebut dari berbagai macam kotoran dan debu yang bersemayam di tempat tersebut.

BUKU ROMBENG DAN BEBERAPA LEMBAR KITAB

Berawal dari beberapa buah buku yang dia beli dari tukang loak dan kitab bekas dia nyantri dulu M.fAUZI kemudian menatanya didalam salah satu ruangan menjadi 3 susun. lalu dia mengajak anak-anak Sekolah Dasar kelas VI dan anak anak yang mengaji untuk masuk kedalam perpustakaaan tersebut. Dengan keyakinannya dia sampaikan kepada anak-anak itu pasti ada orang lain yang mau bersama-sama didalam cita-cita mulianya.mereka ingin agar anak-anak kelas VI yang akan menghadapi ujian akhir sekolah, yang sebagian kurang beruntung itu dapat mendapatkan bimbingan belajar gratis untuk meningkatkan kemampuan mereka menghadapi ujian akhir sekolah.


Beberapa buku usang dan kitab koleksi bekas nyantri

DUNIA TAK SELEBAR DAUN KELOR

Siapa yang menyangka, kebiasaan seorang  M.Fauzi bermain di dunia maya ternyata membawa hikmah tersendiri, dari perkenalannya dengan teman-temannya dari dunia maya ternyata membuat beberapa orang simpati dan memberikan donasi karena peduli dengan apa yang sedang dia kerjakan.Dia  lalu  memanfaatkan uang amanat tersebut untuk membeli alat-alat listrik dan cat untuk sedikit merubah wajah dan isi perpustakaan itu agar menjadi lebih baik. Bukan hanya dana yang dia dapat, dua orang temannya RYANTO, mantan Koordinator Lembaga Keswadayaah Masyarakat Sukorejo Guyub Makaryo dan Nikmah Chomsari Seorang Fasilitator Di PNPM MANDIRI bahkan rela meluangkan waktu mereka untuk memberikan Bimbingan belajar mata pelajaran sekolah yang di ujikan dalam ujian akhir sekolah semuanya secara GRATIS, bahkan tak jarang mereka justru memberikan konsumsi dan hadiah kepada anak-anak yang ikut Bimbingan tersebut.

nikmah chomsari
ALAM TUJUAN UTAMA
PERPUSTAKAAN yang sekarang dikelola bersama anak-anak sekolah dasar itu tidak hanya berkutat pada dunia pendidikan dan buku saja, tetapi banyak juga kegiatan didalamnya seperti program menanam di ikuti oleh beberapa masyarakat, sebagian bapak-bapak dan khususnya anak anak. dalam kegiatan menanam tersebut mereka menanam  bibit pinang dan jeruk nipis untuk ditanam disepanjang jalan depan perpustakaan. Mereka berpikir kepandaian dalam ilmu dan pendidikan serta keberhasilan dalam materi tidak akan ada gunanya bila tidak peduli dengan alam.




                                 Anak-anak kita menanam bibit pohon bersama relawan


Bahkan mereka sedang berangan – angan menciptakan sebuah kegiatan yang langsung bersentuhan dengan alam (OUTBOND). Mereka ingin nanti perpustakaan itu mampu memberikan ketrampilan khusus kepada masyarakat bukan hanya masyarakat sekitar perpustakaan atau yang hanya didesa |Sukorejo saja, tetapi masarakat luas tentang cara mengolah jamu tradisional, mulai dari menanam tanaman toga, membuat jamu, sampai dengan memahami menggali manfaat yang dikandung oleh berbagai jamu dilakukan langsung dari pohon dan diolah ditempat itu. Juga mereka berkeinginan agar orang-orang yang sekarang berada dan belajar di perpustakaan ini pada akhirnya menjadi Relawan-relawan yang siap bebagi ilmu dan beramal demi masyarakt dan juga kelestarian alam. Semoga cita-cita mulia anak-anak kita ini bisa terwujud, amin.
PERPUS TIM.....mereka menyebut dan mengenalnya.....
berbagai program yang tidak hanya seperti sejarah singkat diatas,kini perpustakaan mini ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang diharapkan dapat mendukung berkembangnya perpustakaan desa,dalam rangka mencerdaskan dan memberikan kemanfaatan kepada masyarakat sukorejo khususnya dan masyarakat pada umumnya.
1.komputer:
 walaupun jumlahnya hanya tiga buah,namun siapa saja yang pingin akses internet dengan tujuan mencari ilmu,maka mereka dapat memakai komputer tersebut dengan gratis,tanpa biaya apapun,sedang bagi mereka yang ingin mengakses dengan tujuan lain,maka harus membayar uang 2000 rupiah untuk tiap satu jamnya.disamping itu ada juga layanan wifi untuk mereka yang tidak mau memakai komputer,biasanya mereka yang mempunyai laptop maupun hp yang bisa atau ada layanan wifi.itu semua gratis.
 

2.bimbel:
bimbel<bimbingan belajar>ini juga masih merupakan layanan yang gratis untuk anak anak.












3.pemberdayaan ekonomi:
untuk program pemberdayaan ekonomi kita bekerja sama dengan lembaga yang ada di pemerintahan.untuk program yang sudah kita adakan yaitu pelatihan pembuatan pakan burung,dan sekaligus di launching di depan perpustakaan.




4.perpustakaan keliling:
Dari berdiam diri,perpustakaan taman ilmu masyarakat,mencoba mendatangi beberapa tempat.dengan gerobak atau rombong jamu sebagai penampung buku buku yang jumlahnya hanya terbatas,namun hal itu tidak menyurutkan semangat relawan perpus untuk mengantarkan bacaan bacaan yang bermanfaat ke beberapa tempat yang dirasa cukup strategis diseputaran desa sukorejo.seperti pos kamling,atau warkop warkop dan gang gang pemukiman yang padat penduduk.karena hanya menunggu,merupakan hal yang sangat sulit untuk didatangi pembaca.berkeliling merupakan alternatif.namun keterbatasan jumlah buku,terkadang membuat relawan sering di ejek,walau dengan becandaan.BUKUNE KOK PANCET AE.inilah yang membuat relawan semangat dan termotifasi,karena ternyata kita mendapat perhatian dan sorotan.untuk perpustakaan keliling,kita sudah punya langganan di beberapa tempat seperti pos kamling atau tempat yang lainnya seperti gambar pada foto di bawah ini.
di salah satu pos kamling,namun ada yang lebih seru dan layak di tiru,dari yang hanya itu.
seperti yang akan saya tuliskan di bawah ini.




 

PROGRAM YANG LAYAK DI TIRU,,,

saya uraikan secara rinci apa yang bisa kita perbuat.



Mencerdaskan Masyarakat Melalui BMW PK (Buku Masuk Warung dan Pos Kampling)

A. Latar Belakang
a. Secara umum tingkat baca masyarakat kita sangat rendah.
- Prosentase minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,01 persen. Artinya dalam 10.000           orang hanya 1 orang saja yang memiliki minat baca.
- Tingkat minat baca masyarakat Indonesia masih jauh ketinggalan dibanding negara lain seperti Jepang yang mencapai 45 persen dan Singapura 55 persen,
- Tercatat satu buku dibaca sekitar 80.000 penduduk Indonesia.
- Tercatat tahun 2011 produksi buku di Indonesia sekitar 20.000 judul buku. Jika dibandingkan dengan penduduk Indonesia yang sekitar 240 juta, angka ini sangat memiriskan. Satu buku dibaca 80.000 orang. Jumlah ini sangat tidak masuk akal.
- Di Thailand, hingga tamat dari SMA seorang siswa harus tamat membaca buku hingga 5 Judul (1986-1991). Sementara di Malaysia 6 judul Buku (1976-1980), Singapura 6 judul buku (1982-1983), Jepang 15 judul buku (1969-1972). Negara-negara maju seperti Jerman, Perancis, Belanda mewajibkan siswa SMA harus menamatkan hingga 22-32 judul Buku (1966-1975). Sedangkan di Indonesia, pada tahun 1950-1997 nol buku atau tidak ada kewajiban untuk menamatkan satu judul buku pun. Dan kondisi ini masih berlangsung hingga sekarang.
b. Semua pihak harus bergerak untuk mengampanyekan budaya gemar membaca di kalangan masyarakat. Masyarakat perlu digugah kesadarannya agar meluangkan waktu untuk membaca buku sesuai dengan minat dan kemampuannya.
c. Selama ini pemerintah, swasta dan aktivis LSM sudah berupaya
- Mendirikan taman baca-taman baca di tempat yang bisa dijangkau masyarakat.
- Perpustakaan daerah menggalakkan mobil keliling yang bisa menjangkau daerah-daerah yang kurang fasilitas dan minat bacanya.
d. Namun, selama ini hasilnya belum maksimal.
- Masyarakat masih sedikit yang mendatangi taman bacaan dan mobil keliling.
- Alasannya bermacam-macam adanya karena malu, malas, jaraknya masih terlalu jauh, dan tak punya waktu luang.
e. Masih membutuhkan upaya yang lebih keras dan inovatif untuk mendekatkan jarak lagi anatara masyarakat/publik dengan buku.
- Masih perlu kiat agar orang tak susah payah untuk mendapatkan fasilitas bacaan.
- Harus membuat strategi agar buku mudah diakses dan membuat masyarakat tertarik dengan buku,
f. Beberapa pihak sudah mengembangkan jemput bola dengan menyediakan fasilitas buku bacaan di salon, restoran, bandara, rumah sakit, klinik, kantor swasta/pemerintah dan tempat pelayanan publik lainnya. Namun, upaya itu hanya menyentuh kalangan atas secara ekonomi maupun pendidikan.
- Masyarakat kelas bawah belum menikmati fasilitas seperti itu.
g. Sampai detik ini belum ada buku bacaan (yang dikelola dengan baik) masuk ke warung kopi, warung nasi, warung jajan, pos kamling, dan tempat-tempat yang selalu didatangi masyarakat kecil.
h. Kalau kita mau berfikir lebih mendalam warung dan pos kamling adalah tempat strategis yang efektif dan efisien untuk menggalakkan budaya membaca.
i. Alasannya kenapa harus warung adalah sebagai berikut
- pertama, warung selalu dikunjungi setiap hari oleh masyarakat baik pagi, siang, atau malam.
- Kedua, warung memiliki tempat yang relatif nyaman untuk membaca buku sebab sudah ada fasilitas meja dan kursi.
- Ketiga, warung sudah memiliki bangunan minimal semi permanen yang bisa melindungi buku dari hujan dan panas.
- Keempat, warung sebenarnya juga membutuhkan bahan bacaan. Sebab, berdasarkan survey kami, warung yang ada fasilitas bacaannya lebih ramai daripada yang tidak ada bacaannya. Pengunjung datang ke warung tidak sekedar menikmati makanan tapi juga ingin membaca. Jadi akan ada sismbiosis mutualisme antara pemilik warung dengan pemilik buku.
- Kelima, pengunjung memiliki waktu luang (ada waktu kosong) untuk membaca buku. Waktu kosong itu saat menunggu dilayani, selesasi makan, menunggu antri bayar. Jadi orang tak perlu menyisihkan waktu secara khusus untuk membaca. Istilahnya sambil menyelam minum air.
- Keenam, karena ada simbiosis mutualisme maka pemilik warung pun akan merasa ikut memiliki buku itu (sense of belonging) sehingga diharapkan pemilik juga akan menjaga keberadaan buku itu.
. Selanjutnya mengapa harus pos kamling,
- alasannya hampir sama dengan warung tapi segmennya yang berbeda.
- Segmen pos kamling adalah untuk laki-laki dan waktunya malam hari.
- Biasanya orang yang ada di pos kamling hanya duduk sambil menghabiskan waktu malam. Selama menghabiskan waktu itu mereka melakukan aktivitas yang kurang bermanfaat dan cendrung sia-sia seperti ngerumpi, main gaple, main catur, dan hal-lal lain.
- Oleh karena itu mereka sebenarnya butuh alternatif untuk mengisi waktu tersebut. Dan, buku adalah alternatif terbaik bagi mereka.
k. Perlu dipahami juga bahwa untuk menjalankan program Buku Masuk Warung dan Pos Kamling ini sederhana dan tidak ruwet.
- Tidak membutuhkan dana yang besar
- Bisa dilaksanakan secara perorangan maupun secara kelompok
- Bisa dilaksanakan kapan saja
- Yang dibutuhkan adalah komitmen, kemauan, dan kepedulian

B. Nama Ide
Ide ini bernama : Mencerdaskan Masyarakat Melalui BMW PK (Buku Masuk Warung dan Pos Kamling)

C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas tujuan ide ini adalah sebagai berikut :
a. Memberi wahana atau tempat dan fasilitas buku bacaan yang mudah dan murah untuk diakses masyarakat khususnya kelas bawah.
b. Memberikan alternatif kepada masyarakat untuk mengisi waktu yang kosong dengan kegiatan yang       bermanfaat
c. Meningkatkan minat baca masyarakat/membudayakan membaca
D. Manfaat Ide
    Manfaat Ide adalah sebagai berikut:
a. Masyarakat akan mudah mengakses buku bacaan yang bermanfaat sesuai dengan minat dan               kebutuhannya
b. Masyarakat mendapat alternatif untuk mengisi kekosongan waktunya
c. Tingkat baca masyarakat akan meningkat

E. Teknis Pelaksanaan

Berikut ini teknis pelaksanaan ide ini
1. Relawan BMW PK mendata warung dan pos kamling yang akan jadi sasaran
2. Kriteria warung yang layak jadi sasaran adalah
a. pemiliknya memiliki karakter yang baik dan goddwill terhadap program BWK PK sebab tak semua pemilik warung kooperatif
b. kondisi warung permanen/semi permanen. Setidaknya terlindung dari hujan agar buku tetap dalam kondisi yang baik
c. memiliki pengunjung yang relatif banyak dan tetap. Ini hanya prioritas jika relawan memiliki keterbatasan buku
3. Relawan BMW PK mendatangi pemilik warung dan menjelaskan program BMW PK. Penjelasan harus persuasive dan dengan bahasa yang bisa dipahami oleh pemilik warung (disesuaikan dengan tingkat pendidikannya)
4. Relawan BMW PK membuat persetujuan dan kesepakatan bersama dengan pemilik warung yang meliputi hak dan kewajiban kedua belah pihak berkaitan dengan program BMW PK. Kesepakatan dan persetujuan jangan terlalu formal dan mengikat sebab pemilik bisa menolak jika terkesan program BMW PK ruwet.
5. Relawan mendata secara umum pengunjung untuk menentukan jenis buku yang tepat untuk ditempatkan di warung .
6. Jenis buku yang akan ditempatkan di warung disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan kesenangan/hobby pengunjung warung
7. Relawan BMW PK menyiapakan tempat untuk mendisplay buku agar terjaga dan kelihatan rapi
8. Tempat buku bisa berupa rak, kardus, plastik, dan wadah lainnya
9. Tempat buku dibuat semenarik mungkin agar orang tertarik untuk membaca bukunya
10. Buku diberi stiker dengan tulisan “Untuk dibaca di tempat. Jangan di Bawa Pulang”
11. Relawan BMW PK mengecek kelengkapan buku( lengkap atau tidak), dan mengganti buku secara berkala minimal seminggu sekali.
12. Untuk mengetahui minat pengunjung disediakan form pesanan buku yang diisi oleh pengunjung warung
13. Untuk mengetahui jumlah pembaca disediakan alat tulis dan buku daftar pembaca buku untuk diisi pengunjung
14. Untuk memotivasi dan menarik pengunjung agar mau membaca buku, secara berkala bisa dilakukan promosi dengan mengadakan kuis seputar pengetahuan yang ada dalam buku. Yang benar akan mendapatkan hadiah, misal discount 500 sd 1000 atau bonus camilan senilai Rp 500 sd Rp 1.000 di warung tersebut. Jadi tetap bisa saling menguntungkan dengan pemilik warung.
15. Untuk menyiasati keterbatasan buku maka relawan BMW PK bisa menggilir buku dari warung/pos satu ke warung/ yang lainnya.

F. Tahapan Yang Perlu Dilaksanakan
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengawasan
d. Evaluasi

G. Pendanaan
Untuk melaksanakan ide ini dibutuhkan dana untuk :
- pengadaan buku bacaan
- pengadaan tempat buku bacaan
- pengadaan atk
Adapun sumber dananya bisa berasal dari
1. dana alokasi pemerintah desa untuk perpustakaan desa
2. Sumbangan masyarakat kelompok/perorangan
3. Sumbangan CSR lembaga/instansi/perusahaan milik negara/swasta
4. Sumbangan lain yang tidak mengikat
Besarnya dana sangat tergantung dari jumlah warung atau pos kamling yang dicover.



H. Sumber Buku
Agar efisien dalam pendanaan maka untuk pengadaan tak harus membeli tapi buku bisa diambil dari beberapa sumber berikut ini.
1. Sumbangan Perpustakaan Daerah
2. Koleksi Perpustakaan Desa/Kelurahan
3. Sumbangan dari CSR Pihak lembaga/instansi/perusahaan pemerintah/swasta,
4. Sumbangan dari masyarakat kelompok/perorangan

I. PELAKSANA IDE
Ide ini bisa dilaksanakan secara perseorangan maupun secara kelompok. Intinya dibutuhkan relawanyang bisa berasal dari :
1. Pengurus Perpustakaan baik perpustakaan daerah, perpustakaan desa, rumah baca/taman baca.
2. Anggota BKM/LKM/KSM dan relawan pemberdayaan masyarakat yang ada di hampir setiap desa/kelurahan
3. Pengurus dan Anggota Karang Taruna desa/kelurahan
4. Relawan lainnya yang memiliki kepedulian kepada masyarakat

J. Waktu Pelasanaan
Ide ini bisa dilaksanakan kapan saja.

5.TAMAN CURHAT ANAK


taman curhat anak atau yang sering disebut dengan layanan TCA merupakan layanan yang sebenarnya di fokuskan untuk anak anak.dalam layanan ini,petugas perpus atau relawan yang bertugas,menerima atau melayani konsultasi  anak anak.atau lebih sering mereka menyebutnya tempat mencurahkan keinginan,dengan harapan kita petugas perpus atau relawan,menyeleseikan dan memfasilitasi masalah yang sedang mereka hadapi.karena dijaman seperti saat ini,tak jarang kesibukan orang tua akan pekerjaannya sekaligus sebuah anggapan bahwa anak anak dirasa cukup dengan pendidikan formal saja,sehingga perhatian kepada mereka sangat kurang.hal inilah yang membuat kami memilih inovatif ini sebagai solusi,sekaligus membantu anak anak menghadapi masalah.saya contohkan salah satu anak yang miskomunikasi dengqan ortu,sang anak inigin masuk kesekolah madarasah tsanawiyah,sementara ortu menghendaki si anak masuk sekolah negri.dari curhatan itu,kita mendatangi orang tuanya menerangkan keinginan si anak,karena tidak sedikit kasus keinginan anak atau cita cita yang tidak tercapai,hanya karena kesalahan langkah kecil.dan apabila cita cita ini tidak di imbangi dengan dukungan ortunya,maka sudah pasti cita cita itu hanya sebuah mimpi belaka.akhirnya setelah kita mengobrol dengan keluarga dan kedua ortunya,sang anak kini bisa masuk kesekolah yang di inginkan.ada juga kasus lain seperti yang saya uraikan dibawah ini.

fakir miskin dan anak terlantar di pelihara oleh negara..........
itulah yang saya tau,karena itu merupakan pelajaran waqtu sd,dan kebetulan saya adalah anak peringkat ke dua dari belakang dan jumlah siswanya hanya 48.saya uraikan kronologinya ada anak yang kebetulan waktu itu kita ketahui dari salah satu keterangan warga dan akhirnya kita telusuri.berawal dari itu,sore itu pengurus pesantren sekaligus yayasan yatim piatu kita pertemukan dengan anak yang bernama ifan,dan sekaligus orang tuanya datang curhat.maaf saya lupa dokumentasi curhatnya,karena kita sungguh sangat terharu,karena si ibu bercerita bahwa si ifan belum mengenyam pendidikan sama sekali sementara dokument identitas tidak di pegang sedikitpun oleh ibunya,kayak sepeda kosongan saja,hanya ada ktp ibunya.disitu ibunya menceritakan bahwa si ifan pingin sekali bisa mondok dan sekolah,dengan harapan bisa membantu ibunya dan mendoakan ibunya setiap hari.dan si ifan setahu istri saya dia sering mencari barang bekas di sekitar tetangga dan uangnya digunakan untuk jajan.maklum,penghasilan ibunya sungguh sangat lumayan besar yaitu 500rb perbulan sebagai tukang cuci di salah satu londre,dan itu gaji di terima penuh bila satu bulan kerja tanpa libur.lalu apakah gaji segitu cukup untuk biaya hidup,silahkan berfikir sendiri dengan kondisi punya dua anak.itu sebagian curhatnya.
alhamdulilah,satu curhat terseleseikan,insya allah hari minggu besok,kita mengantarnya disalah satu pesantren tahfidzul quran,gratis,ples biaya hidup dan sekolah,fainsya allah sampai kuliah.
dari pengalaman ini,marilah sekali lagi kita tengok lingkungan kita,apa yang bisa kita lakukan untuk kebaikan bersama.itulah sedikit kisah tentang taman curhat anak.

6.layanan konsultasi
  untuk layanan konsultasi,kita memiliki relawan yang sangat kompeten di dalamnya,atau sesuai dengan bidangnya.
layanan konsultasi yang bertujuan membantu masyarakat yang mengalami kesulitan,dan layanan konsultasi inipun bersifat fleksibel,dalam artian ketika kita pingin konsultasi,maka saya dibuatkan jadwal ketemuan.ini bertujuan untuk memudahkan kedua belah pihak,karena setiap harinya belum pasti ada yang menggunakan layanan konsultasi ini.oleh karena itu pertemuan dan jadwal ini menjadi alternatif.
inilah layanan konsultasi yang kami sediakan
1.konsultasi ruang dan bangunan
2.konsultasi kesehatan.
3.konsultasi pendidikan.
4.konsultasi hukum.

7.program berilmu dan beramal untuk kelestarian alam

layanan ini hanya sebatas pemberian bibit tanaman untuk pribadi atau perorangan yang ingin menanam atau penghijauan namun tidak memiliki tanaman.perpus tim menyediakan tanaman sebagai berikut.1.bibit tanaman sirsat2.bougenvil.3.jeruk nipis.4.jeruk sambal.5.pohon jati.6.pohon sengon.7.pinang dll







RANAH UNEG UNEG

     perpustakaan desa,walau kecil masih bisa memberikan kemanfaatan sebagai penyambung tangan dari perpusda,namun dari pihak desa atau dinas yang bertautan,terkadang kurang perhatian.dan hal inilah yang menyebabkan kurang berkembangnya atau matinya perpusdes,disamping karena hanya sedikitnya insentif atau malah sama sekali tidak ada insentif yang diberikan pemerintah desa dan tidak adanya penghargaan juga disebabkan banyaknya tekanan tekanan kepada para relawan pengembang minat baca.padahal andaikan kita rujuk ke undang undang.perpustakaan desa sebenarnya memilik payung hukum.namun banyak yang tidak mau tau dan tidak pula tau.
      mendirikan sebuah perpustakaan atau taman bacaan sebenarnya sangat mudah terutama bagi lembaga pemerintahan yang di dukung dari segi pendanaan yang mencukupi,namun perlu diketahui,jika tak di imbangi dengan semangat menjaga dan mengembangkan perpustakaan yang sudah ada.maka niscaya perpustakaan yang sudah ada akan tenggelam dan akhirnya tiada.lalu untuk apa berupaya mendirikan yang baru,jika yang ada tak dijaga??? 

KEINGINAN PERPUS TIM
sebagai relawan perpus tim,kita punya angan angan perpustakaan ini nantinya bisa seperti gambar denah yang ada diatas,dimana tempatnya sudah bisa pindah ke tanah depan perpus saat ini,karena lokasi tanah kita yang sedang sengketa dan bukan milik pemdes,dan di depan perpus tim merupakan lahan TKD yang bisa kita tempati.di bagian depan adalah perpustakaan,dibelakang ada wahana atau taman rekreasi keluarga sekaligus dibelakangnya ada tempat berbagai macam tanaman toga yang dimana para pengunjung bisa mengambil tanaman tersebut setelah mereka membaca buku tentang kesehatan atau pengobatan misalnya.namun saya sendiri tidak tau,hal ini akan terealisasi di thn 2000 berapa saya tidak tau,atau malah ketika tanah yang sengketa ini diambil pemilik sah nya,perpus tim sudah hilang,karena tak ada tempat lagi untuk bernaung.



itulah kilasan balik tentang perpus tim yang ada di sukorejo,namun masih banyak sebenarnya yang masih pingin kami ceritakan kepada anda semua.namun karena keterbatasan kemampuan saya,maka hanya ini yang dapat kami sampaikan seputar perpus tim.


SALAM SUKSES UNTUK ANDA SEMUA

Posting Komentar

0 Komentar

banner